Pj Keuchik Gampong Krueng Raya, M. Khalik Zulfahrul Mubaraq, menyampaikan pandangannya terkait keberlanjutan program pembinaan kelompok tani di desa tersebut. Ia menyebutkan, jika Dinas Pertanian tidak lagi melanjutkan pembinaan, desa akan mengkaji kemungkinan untuk mengambil alih program tersebut, selama tidak melanggar aturan yang berlaku.

Hal tersebut disampaikan Pj Keuchik Gampong Krueng Raya M. Khalik, saat ditemui RRI di lahan kebun Kelompok tani binaan Dinas Pertanian dan pangan Kota Sabang. Dikatakan, kelompok tani di desa dimaksud sudah menghasilkan, untuk itu, harus dipertahankan.

“Ke depannya, bila proses pembinaan kelompok tani ini tidak dilanjutkan oleh Dinas Pertanian, berhubung Desa Krueng Raya tidak ada lagi kasus stunting, maka program ini bila memungkinkan dan tidak berbenturan dengan aturan akan kita alihkan ke desa,” ujar Khalik, Senin (30/12/2024).

Menurut Khalik, program kelompok tani memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat desa. Sesuai dengan arahan pemerintah pusat, sekitar 20 persen dana desa dapat dialokasikan untuk mendukung kegiatan kelompok tani, yang merupakan bagian dari upaya mewujudkan nawacita Presiden terkait ketahanan pangan.

“Karena memang ada sekitar 20 persen dana desa dapat dialokasikan kepada kelompok tani, dalam rangka mendukung nawacita presiden kita terkait ketahanan pangan. Langkah ini dinilai strategis, terutama karena kelompok tani di Gampong Krueng Raya telah menunjukkan hasil yang positif dalam pengelolaan pertanian."

Namun, Khalik menegaskan bahwa rencana tersebut akan dikaji lebih lanjut untuk memastikan tidak bertentangan dengan regulasi. Ia berharap, melalui inisiatif ini, program kelompok tani di Krueng Raya dapat terus berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat desa.

Ke depan ini Kata Khalik, pihaknya akan lakukan pengkajian ulang regulasi yang ada. Bila tidak terbentur aturan, pihaknya harapkan kelompok tani di Desa Krueng Raya ini akan tetap berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat setempat.